BERBICARA 2
SEMINAR
Dosen Pengampuh
Drs. Nanang Heryana, M.Pd.
Disusun Oleh.

PROGRAM STUDI BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayah-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
membahas tentang, “Seminar”
yang merupakan pembahasan dalam mata kuliah “Berbicara 2”
Terimakasih, atas arahan dan bantuan dari bapak Drs. Nanang Heryana, M.Pd sebagai
Dosen Pembimbing mata kuliah “Berbicara 2”
dan semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
pengembangan alenia/paragraf khususnya bagi penulis. Penulis minta maaf jika
ada di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membanngun, penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah,
agar dapat melalukan perbaikan semoga apa yang anda berikan mendapat balasan
dari Allah S.W.T. amin.
Pontianak, 1
Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar......................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN .......................................................................................
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah .………………………………………………………… 5
C. Tujuan …………………….………………………………………………. 5
BAB
II SEMINAR ……………………………………….......................................
A. Pengertian Seminar……………………………………………….................6
B. Beberapa
Definisi Seminar Lain Mengenai Seminar……………………… 11
C. Penggunaan
Seminar………………………………………………………..12
D. Kelebihan
Seminar …………………………………………………………12
E. Kelemahan Seminar………………………….....…………………………..13
F. Unsur-Unsur Yang Ada Dalam Seminar.......................................................13
BAB III PENUTUP
…………………………………………………………….
A. Simpulan……………………………………………………………...........17
B.
Saran…………………………………………………………….................17
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada
dasarnya seminar tidak ada bedanya dengan diskusi, seminar dengan maksud
memecahkan masalah yang ada dan diangkat pada kegiatan seminar. Seminar adalah
kegiatan saling tukar pemikiran diantara peserta dan peserta atau peserta dan
penyaji. Dalam seminar yang jelas timbul kegiatan debat diantara penyaji dan
peserta yang sama-sama mempertahankan pendapatnya yang sudah dianggap benar
oleh dirinya.Seminar pada umumnya merupakan kegiatan akademis, baik di
uneversitas maupun yang dilaksanakan di setiap organisasasi formal.
Sebab,
seminar pada hakikatnya sebuah kegiatan yang dibentuk secara formal serta
melibatkan penyaji dan peserta harus ada dalam kegiatan seminar. Kata seminar
berasal dari bahasa Latin, seminarum yang berarti “Tanah tempat menanam benih”
artinya seminar merupakan sebuah wadah untuk mendapatkan dan menambah ilmu.
Karena dalam kegiatan seminar akan banyak pemikiran-pemikiran baru yang akan
dilontarkan oleh para peserta maupun penyaji seminar. Seminar bisa dikatakan
kegiatan dialog yang melibatkan moderator kemudian diajukan kepada penyaji,
sehingga akan menimbulkan beberapa asumsi yang berkaitan dengan tema pada saat
seminar.
Seminar
di beberapa universitas Eropa merupakan kegiatan kuliah yang dilakukan oleh
mahasiswa atas, dengan penyaji yang sudah masyhur, dengan kata lain penyaji
yang menyampaikan pendapatnya sudah dikenal banyak orang tentang pengetahuan
atau ilmu yang dimilikinya. Seminar mempunyai tata cara sendiri meskipun dari
segi lain tidak ada bedanya dengan diskusi. Seminar mempunyai unsur-unsur yang
bisa menunjang terhadap jalannya seminar, sehingga akan terasa rancu dan tidak
berjalan jika salah satu unsur tidak ada. Kegiatan seminar ini akan menimbulkan
banyak manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Karena ilmu atau pengetahuan akan kita dapat
di banyak tempat bukan hanya di bangku sekolah yang berbentuk formal. Seminar
menjadi sebuah kajian yang secara praktis membutuhkan pengetahuan yang cukup
dan luas, apalagi bagi para penyaji. Seminar biasanya seringkali dilakukan oleh
mahasiswa, sebab sebagai mahasiswa pada hakikatnya memamg harus lebih sering
tampil dari pada hanya menungu di kelas saat mata kuliah berlangsung. Seminar
sangatlah kental dengan aturan dan tatanan baik bahasa yang digunakan ataupun
tempat yang akan disediakan demi kebutuhan berlangsungnya kegiatan seminar.
Seminar akan melibatkan peserta dan penyaji yang akan menyampaikan materi atau
tema yang diangkatnya.
B. Rumusan Masalah
Pada
pembahasan makalah ini banyak problem-problem yang menjadi rumusan masalah,
namun dari beberapa rumusan masalah yang ada, penulis hanya mengangkat dua
rumusan masalah yang akan diurai pada pembahasan makalah ini. Dari rumusan
masalah tersebut, diantaranya:
1. Apa
arti dari seminar itu sendiri dan apa manfaatnya?
2. Apa
saja unsur-unsur yang ada dalam seminar?
C. Tujuan
Hal ini,
untuk mengetahui pengertian dari seminar seminar, dan Unsur-unsur dalam
seminar, serta manfaat dari kegiatan seminar yang seringkali dilaksanakan.
BAB II
SEMINAR
A. Pengertian Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”.
Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan
pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah
pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Seminar merupakan
suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan
ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam
seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau
kertas kerja masing-masing.
Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Masalah yang dibahas di dalam suatu seminar dapat
mencakup berbagai bidang disiplin ilmu atau berbagai kegiatan di dalam
kehidupan masyarakat.Yang berpartisipasi
pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk,
tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja
dihadiri oleh para ahli pendidikan.
Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan,
dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah. Pelaksanaan persidangan dalam seminar biasanya
dipimpin oleh seorang pemandu dan dibantu oleh seorang atau beberapa orang
sekretaris.Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus,
di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali
dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau
melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal.
Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula
dalam topik yang didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya
disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar
memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang
dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat, seminar
memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah
pengajaran akademis.Biasanya sebuah seminar berbentuk instruksi akademik, baik
di lembaga akademis atau ditawarkan oleh organisasi komersial atau profesional.
Sekarang, sistem seminar yaitu untuk membiasakan
siswa / mahasiswa untuk mengenali lebih luas metodologi subjek yang mereka
pilih dan juga untuk memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan
contoh-contoh dari masalah-masalah praktis yang selalu terjadi selama
penelitian. Seminar ini merupakan sarana yang cocok di mana pembahasan suatu
topik / tugas dibahas di depan umum, pertanyaan dapat diangkat dan debat dapat
dilakukan. Hal ini relatif informal, setidaknya dibandingkan dengan sistem
kuliah instruksi akademik.
Adapun yang terlibat dalam seminar adalah :
1. Ruang
seminar
2.
Pengarah
3. Peserta
4.
Moderator
5. Notulen
6. Jalannya
seminar
1.
Ruang Seminar
Ruang
seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang memungkinkan interaksi aktif bagi
selurah orang yng aktif mengikuti seminar. Sebuah meja bundar besar meliputi
kursi adalah sebuah contoh yang baik atau bentuk forum dilokal juga baik.
Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim
yang enak untuk mengadakan kegiatan seminar pendidikan. Adanya sebuah papan
tulis yang dapat membantu serta sarana dan prasarana lainnya yang dapat
mendukung kegiatan seminar berlangsung.
2.
Pengarah
Dalam
kegiatan seminar proposal pendidikan juga sangat dibutuhkan seorang pengarah
yang memiliki fungsi sebagai orang yang dapat menengahkan pendapat antara
peserta dan peyaji tentunya pengarah disini adalah orang yang benar-benar ahli
dalam pendidikan. Pengarah adalah ahli yang memiliki kompetensi pendidikan
sehingga dalam kegiatan seminar semua permasalahan yang ada dan tidak dapat di
pecahkan dapat diselesaikan oleh seorang pengarah, sehingga tujuan seminar dapat
terlaksana dengan baik tanpa melenceng dari isi karya ilmiah penyaji, berbeda
dengan seminar yang secara umum tentunya tidak ada pengarah hanya penyaji saja
yang dapat menjawab dari beberapa kritikan dari peserta. Pengarah dapat
berbicara dan memberikan pendapat setelah selesai karya ilmiah disajikan dan
kritikan dari peserta, boleh juga berbicara di tengah berjalannya kegiatan
namun dengan alasan sesuatu hal yang memang sangat penting disampaikan ketika
ada permasalahan tentang isi karya ilmiah.
3.
Peserta
Untuk
berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan kertas
kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca
tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat sebuah esei pendek
tentang tema yang diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks
tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik.
Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka
telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan
apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan tema yang
diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di
dalam seminar.
4.
Moderator
Seorang
moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di dalam kuliah. Ia
bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan
jalannya seminar.Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling
senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang
paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan
seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema yang
diseminarkan. Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan
memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga agar seminar tidak
melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu orang
atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema
seminar tidak tereksplorasi dengan baik. Sebelum seminar, seorang moderator
harus telah membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang
tema tersebut, menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan
kunci yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat
menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan
sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.Seorang moderator
yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu
menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu
memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang lebih jelas.
Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang moderator tidak
memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
5.
Notulen
Notulen
adalah orang yang diberi tugas dalam seminar untuk membuat catatan singkat
tentang jalannya persidangan/ rapat/ seminar juga merangkum isi secara tertulis
dari persidangan/ rapat atau seminar. Seorang notulen juga sangat berfungsi
dalam kegiatan ilmiah sebab moderator sebagai pengelola kegiatan butuh catatan
penting tentang jalannya kegiatan. Pada kebiasaannya tempat notulen berdekatan
dengan moderator sehingga ketika berjalan kegiatan tidak terjadi miss
communication ( kurang komunikasi ) antara notulen dengan moderator, dalam hal
ini notulen tidak saja menulis dari awal kegiatan namun sampai dengan
berakhirnya kegiatan notulen juga berkewajiban menulis jalannya kegiatan.
6.
Jalannya Seminar
Seminar
dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan langsung dilanjutkan
dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta secara bergiliran.
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik :
a) Seminar
adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan.Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
b) Seminar
bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu
mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas
jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar.
Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian.
c) Semua
pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah
pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu
dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
d) Masih
berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum
ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut
atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan
dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.
e) Sebuah
pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebihmendasar.
Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
f) Bila
ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh beberapa
orang,moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam arti apa
istilah itu dipakai sebelum melanjutkan seminar.
g) Etiket
harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan.Bahasa
harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh
yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa
dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan
dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu
untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
h) Seminar
adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untukmembenarkan
diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih
baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
i)
Sebuah seminar yang
baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal.
j)
Setiap orang bisa
pulang dengan pendapatnya masing-masing.Yang terpenting adalah mata mereka
lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak
terpikirkan oleh mereka.
B. Beberapa Definisi
Seminar Lain Mengenai Seminar
1. Pemecahan
Masalah
Seminar
merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah pada tema tertentu yang telah
ditetapkan yang melibatkan para pakar, biasanya dari perguruan tinggi sebagai
pembawa makalah atau pembanding/penyanggah.
2. Pembahasan
Studi Kasus atau Topik Tertentu
Seminar
adalah kegiatan yang diadakan dalam rangka membahas suatu kasus atau suatu
topik tertentu, yang biasanya diikuti banyak peserta, dipimpin oleh seorang
yang ahli didalam bidang yang dipelajarinya, sehingga seminar tersebut
berfungsi memberikan kesempatan diskusi kepada para pesertanya dan menstimulasi
partisipasi anggota kelompok menjadi aktif
3. Pertemuan
Mahasiswa Bidang Keilmuwan Tertentu
Seminar
merupakan pertemuan sejumlah mahasiswa pereguruan tinggi bidang keilmuwan
tertentu dibawah pimpinan mahaguru yang bersangkutan.
4. Pertemuan
SekelompokAhli
Seminar
adalah pertemuan sekelompok ahli atau pakar yang sedang mengkaji kebenaran
hasil penelitian ilmiah di masyarakat di luar kalangan perguruan tinggi.
5. Pembahasan
Hasil Penelitian Ilmiah
Seminar
merupakan pembahasan ilmiah ( hasil penelitian ) yang dipimpin oleh seorang
atau beberapa ahli, dan dihadiri oleh beberapa penyanggah.
C. Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas
persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6. Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan
metode ini.
7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga
memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
D. Kelebihan Seminar
1. Membangkitkan pemikiran yang logis.
2. Mendorong pada analisa menyeluruh.
3. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis
problema.
4. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi
pada diri peserta.
5. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal
problema.
E. Kelemahan Seminar
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk
mempelajari terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
F. Unsur-Unsur Yang Ada Dalam Seminar
Seminar
bukanlah hanya sebatas tukar pemikiran kemudian selesai, tapi banyak hal yang
perlu diperhatikan terhadap kegiatan seminar. Ada beberapa unsur yang mendukung
berjalannya kegiatan seminar. Unsur tersebut melibatkan tiga unsur,
diantaranya:
1.
Unsur Manusia
Unsur
manusia yang meliputi pemandu atau moderator, penulis, penyaji makalah dan
peserta. Pemandu atau moderator adalah orang yang akan mengatur jalannya
seminar, sehingga semua keputusan ada di tangan moderator. Ketika ada salah
satu diantara peserta yang mau bertanya, maka harus mendapatkan izim dari
moderator, tidak sewenang-wenangnya kemudian menjawab. Sebaliknya juga, penyaji
ketika mau menyampaikan atau menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh salah
satu peserta, maka harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari moderator untuk
menjawab pertanyaannya. Penulis atau notulis adalah orang yang menghasilkan
notulen dari hasil seminar. Notulis akan menyampaikan hasil dari seminar,
segala sesuatu yang sudah disepakati bersama. Notulis harus bisa dan mampu mencatat
hasil seminar kemudian disampaikan atau dilaporkan kepada para peserta seminar.Dalam
seminar harus ada seorang penyaji yang akan menyajikan atau menyampaikan secara
detil terhadap para peserta tentang makalah atau tema yang diangkat pada
seminar. Penyaji adalah seseorang yang bisa dikatakan mampu menyampaikan materi
seminar, sehingga para peserta merasa puas terhadap acara seminar yang
diadakan. Maka dari itu, harus mencari atau mendatangkan seorang penyaji yang
memang benar-benar mampu dan berpengetahuan yang luas.Kegiatan seminar harus
ada peserta seminar karena tidak cukup hanya mendatangkan penyaji dan dihadiri
moderator, akan tetapi seminar harus dihadiri peserta.Sebab, penyaji akan
menyajikan makalahnya dan disampaikan kepada peserta seminar. Peserta merupakan
orang yang hadir dalam acara seminar selain dari penyaji dan moderator. Bisa
juga dikatakan peserta adalah orang yang mendengarkan. Banyak dan sedikitnya
peserta menyebabkan tidak sukses dan semaraknya acara, memang pada hakikatnya
kesuksesan tidahlah bergantung kepada banyaknya peserta, tapi peserta sebagai
penunjang terhadap jalannya acara.
2.
Unsur materi yang meliputi masalah, tema atau topik pembicaraan
Sebelum
dilaksanakan sebuah seminar, terlebih dahulu harus mencari atau mendapatkan
masalah, sehingga bisa dijadikan bahan diskusi pada kegiatan seminar. Masalah
itulah kemudian diusung dan dibahas pada seminar. Tanpa mempunyai permasalahan,
maka acara seminar tidak mungkin berjalan, karena tidak ada yang mau dibahas. Tema
atau topik merupakan pokok kajian yang diusung pada kegiatan seminar. Tema
didapat setelah menemukan permasalahan kemudian lebih difokuskan ke dalam
bentuk tema. Tema sebagai roh permasalahan yang akan dibahas atau diurai secara
mendalam. Makalah yang dibuat oleh penyaji setidaknya harus berkaitan dengan
tema tidak boleh mengangkat makalah yang tidak ada kaitannya dengan tema.
Sebab, tema salah satu topik yang sudah disepakati untuk dijadikan bahan
diskusi.
3.
Unsur fasilitas
Meliputi ruangan, meja, kursi, alat-alat audiovisual,
papan tulis, kertas dansebagainya.Kegiatan seminar merupakan kegiatan dalam
bentuk resmi. Yang jelas membutuhkan ruangan yang sekiranya memadai terhadap
semua yang hadir. Selain itu, membutuhkan meja dan kursi sebagai tempat duduk
bagi penyaji juga peserta yang hanya membutuhkan kursi. Sebab, acara seminar
kalau peserta dan penyajinya duduk dalam bentuk lesehan, maka kurang menarik
acaranya. Apalagi memang tidak biasa seperti itu, beda dengan diskusi yang
dibentuk tidak formal mungkin tidak masalah jika tidak menggunakan kursi dan
meja. Yang penting ada tempat meski tidak dalam ruangan. Alat-alat audiovisual
dan papan tulis dibutuhkan oleh penyaji dalam acara seminar, meskipun
seringkali ketika acara resmi yang diadakan di gedung-gedung pertemuan resmi
tidak menggunakan papan tulis, akan tetapi papan tulis digunakan ketika acara
seminar yang diadakan di kelas oleh mahasiswa atau ketika seminar proposal bagi
mahasiswa semester 7 atau 8. Namun, dua alat tersebut harus ada dan
dipersiapkan sebelumnya, sehingga ketika penyaji membutuhkan alat tersebut
tidak akan kebingungan.Untuk melaksanakan seminar tentu diperlukan persiapan.
Persiapan tersebut harus menjawab pertanyaan siapa yang menjadi pelaksana
seminar, siapa penyaji makalahnya, siapa pesertanya, apa materinya, dimana
pelaksanaannya, dan fasilitas apasaja yang harus disediakan agar pelaksanaan
seminar tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sebelum melaksanakan seminar
sebaiknyadibentuksebuahpanitiapelaksana yang dipimpin oleh seorang ketua,
sekretaris dan bendahara ditambah dengan beberapa urusan atau seksi. Urusan
atau seksi yang dibentuk haruslah sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, harus ada
seksi yang mengurus penggandaan makalah, surat-menyurat, tanda peserta, piagam
atau tanda keikutsertaan. Demikian pula harus ada seksi yang mengurus fasilitas
seminar seperti soal tempat, meja, kursi, papan tulis, alat-alat audiovisual,
dan sebagainya. Jika seminar dilaksanakan lebih dari satu hari, perlu pula
seksi yang mengurus akomodasi, transportasi, dankonsumsi. Agar pekerjaan
panitia dapat berlangsung tertib dan lancar, maka panitia seminar harus dapat
merumuskan tugas-tugas yang harus dikerjakan, dan siapa saja orang yang
bertanggungjawab melaksanakannya. Tugas-tugas itu misalnya menyangkut soal
siapa yang menghubungi penyaji makalah, tema apa yang disajikan, berapa biaya
yang dibutuhkan dan dari mana sumbernya, siapa saja yang menjadi peserta dan
apasaja kewajibannya, kapan dan dimana seminar dilaksanakan. Baik panitia mau
punpenyaji hendak nya memperoleh gambaran unsur manusia yang terlibat di dalam
seminar tersebut. Aktivitas untuk memperoleh gambaran itu penting agar mereka
yang terlibat didalamnya mengetahui sifat dan sikap masing-masing.
Dalam
pandangan lain, beberapa manfaat yang didapat pada kegiatan seminar,
diantaranya:
a.
Melatih untuk bersikap demokratis.
b.
Melatih untuk bersik aptoleransi.
c. Mengembangkan kepribadian.
d.
Sarana melatih berfikir lebih baik.
e. Menambah pengetahuan dan pengalaman.
f. Pengembangan kecendekiaan dan kreatifitas.
Dari beberapa
manfaat yang sudah disebutkan diatas, maka seminar merupakan pokok kajian yang
bisa dijadikan melatih diri kita untuk lebih kreatif dan berpengetahuan serta
berpikir yang cemerlang. Seminar tidak hanya sebatas kegiatan yang bisa
mengeluarkan uang banyak, tapi mampu menciptakan pemikiran yang lebih cerdas.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
Seminar
adalah kegiatan tukar pikiran antara satu orang dengan orang lain dengan bentuk
diformat secara resmi, untuk menemukan sebuah jawaban dari permasalah yang ada.
Kegiatan seminar yang jelas harus mendatangkan penyaji yang mempunyai
pengetahuan yang lebih atau mampu menyampaikan penjelasan tentang tema seminar,
sehingga para peserta puas terhadap penjelasan yang ada. Seminar dihadiri oleh
penyaji dan peserta yang dalam pelaksaan berlangsungnya acara dipandu oleh
moderator atau pembawaacara. Selama berlangsungnya seminar yang mempunyai hak
mengatur berlangsungnya acara semuanya ada pada moderator.
Seminar
mempunyai beberapa manfaat terhadap para pelaaksana seminar. Selain itu,
seminar terdapat beberapa unsur yang mendukung berlangsungnya kegiatan seminar,
baik unsur manusia, unsur materi dan unsur fasilitas. Tiga unsur tersebut harus
ada dalam seminar, jika salah satu dari tiga unsur itu tidak ada, maka acara
seminar tidak akan berjalan dengan lancar bisa saja tidak akan berjalan sama
sekali. Seminar salah satu kagiatan resmi yang sering kali dilakukan oleh
banyak orang, baik perguruan tinggi, lembaga lain, dan organisasi-organisasi.
Seminar sebuah kajian yang mendatangkan seorang penyaji dan harus dihadiri oleh
para peserta. Dengan kata lain kegiatan tukar pemikiran yang dibentuk dengan
acara formal.
B. Saran
Makalah
ini penulis buat dengan tema yang berkenanan denga seminar, penulis mencoba
menguraikan hal-hal yang harus ada dan dipenuhi dalam kebutuhan kegiatan
seminar. Barangkali apa yang penulis urau dalam makalah ini belum mencapai
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharap kepada pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini sesuai dengan tema yang ada, sehingga mencapai
kesempurnaan. Maka dari itulah, penulis tidak berhak membetulkan ataupun
pemponis sempurna makalah ini, sebab masih banyak hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Seminar.2011.blogspot.comtugas-kelompok
terimakasi atas infromasinya, jika ingin ikut seminar menarik lainnya cek link dibawah ini untuk informasi lebih lengkapnya
BalasHapushttp://seminar.gunadarma.ac.id/v2/
Izin ambil beberapa isi artikelnya kak buat tugas kuliah sealigus saya upload di blog saya, saya sertakan sumbernya. Terima kasih sebelumnya.
BalasHapus